Sehat dengan Terapi Jus

sayur segar sehat

Sayuran dan buah ternyata dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh penyakit. Agar tak repot, kita bisa mengolahnya menjadi sari buah atau jus.

Salah satu cara untuk menjaga tubuh agar tetap sehat adalah dengan terapi jus buah dan sayur. Sudah lama diketahui bahwa buah dan sayur mengandung antioksidan yang tidak terhitung jumlahnya. Antioksidan ini mampu mengubah sel-sel tubuh menjadi pengaman untuk melawan radikal bebas penyebab penuaan.

Memang, radikal bebas bisa membantu menghancurkan infeksi secara efisien, namun terkadang tidak dapat dikontrol di dalam tubuh, dan bisa menyerang sel-sel tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh pun mati. Nah, antioksidan berfungsi mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Itulah sebabnya, antioksidan membantu mencegah penuaan dini.


OBAT PUNYA EFEK
Tubuh manusia yang terdiri dari unsur-unsur atom, seperti oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, dan kalsium membutuhkan unsur-unsur yang sama agar tetap sehat dan kuat. Jika di dalam darah, sel-sel dan otot organ-organ tubuh tidak terdapat keseimbangan unsur-unsur di atas atau salah satu kurang, maka tubuh pun tidak lagi dalam keadaan sehat. Keadaan seperti ini disebut toxemia yang berarti keracunan atau sakit.

Menurut Prof DR Radja Aman Nainggolan, "Kita adalah apa yang kita makan (we are what we eat). Kalau kita makan makanan bergizi, kita akan memperoleh tubuh yang sehat." Oleh sebab itu, kita harus bisa memilih makanan yang bergizi, yakni makanan yang dapat memenuhi segala kebutuhan tubuh agar tetap sehat, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran tadi.

Menurut Radja, orang yang sedang sakit sebetulnya tidak butuh obat. "Yang dibutuhkan hanya istirahat, makan teratur, kunjungan keluarga, serta pengawasan dokter. Apalagi, banyak obat yang memiliki efek samping yang bisa memengaruhi sistem kerja metabolisme tubuh.

Sehingga, biasanya orang sakit diberikan jenis obat lebih dari satu macam, yang salah satu fungsinya sebagai vitamin sebagai penyeimbang efek samping obat lainnya. Belum lagi harganya yang mahal" lanjut penulis buku Diet dan Juice Therapy ini.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa obat-obatan konvensional yang ada hanya mampu menyembuhkan penyakit sekitar 30 persen saja. "Sedangkan penyembuhan utama (sekitar 70 persen) adalah makanan. Dengan kata lain, penyembuhan penyakit yang semata-mata hanya mengandalkan obat-obatan belum tentu dapat menyembuhkan secara sempurna."

JUICER ATAU BLENDER
Makanan yang ideal adalah hanya 30 persen yang boleh dimasak, yaitu nasi, kentang, ubi dan sebagainya. Sedangkan sisanya (70 persen) yang berupa biji, buah, sayur, harus dalam keadaan mentah. Pasalnya, "Makanan yang dimasak matang nilai gizinya akan berkurang dan tidak akan menumbuhkan sel-sel baru di dalam tubuh, karena enzim di dalam makanan akan mati."

Sayur dan buah segar juga bisa memperpanjang usia. Sebaliknya, makanan yang dimasak matang akan memperpendek usia."Tak perlu takut makanan mentah akan mengganggu kesehatan, yang penting dijaga kebersihannya. Cuci lebih dulu, rendam dan cuci kembali dengan air bersih sebelum dikonsumsi," ujar Radja.

Untuk memperoleh jus, kini bisa dibantu dengan juicer atau blender. "Fungsi keduanya sama. Buah yang diblender akan terserap habis oleh usus selama 20 menit, sedangkan kalau tidak diblender akan menghabiskan waktu sekitar 18 jam," jelas Radja.

Juicer lebih baik karena yang dihasilkan adalah sari buah atau sayur yang nilai gizinya sangat tinggi. Sementara, blender menghasilkan campuran sari buah/sayur dan ampasnya, dengan nilai gizi yang lebih rendah." Namun, kedua alat tersebut sama-sama memudahkan menakar jumlah jus yang akan dikonsumsi. Misalnya, satu gelas jus wortel sama dengan 1 kg wortel."

Dari segi harga, juicer memang lebih mahal daripada blender, namun itu bisa dipermudah dengan mengupas kulit buah sebelum diblender. "Cara lain yang lebih mudah dan murah adalah dengan memarut buah atau sayur. Hasilnya memang tidak sebagus juicer atau blender, karena setelah diparut perlu disaring lagi untuk memisahkan ampasnya," ungkap Radja.


sayur segar

Agar Buah dan Sayuran Tetap Segar
Anda penyuka salad? Jangan khawatir, ada kok caranya agar makanan favorit Anda ini tetap terasa segar dan lezat.

# Agar Salad Tetap Segar
Bila ada salad yang tersisa, jangan segera dibuang. Tutup saja dulu wadahnya dengan tisu dapur yang lembab, lalu tutup rapat dengan plastik kemasan atau masukkan dalam wadah khusus yang kedap udara. Simpan di dalam lemari es.

# Mengakali Nanas Sisa
Selamatkan sisa buah nanas (segar maupun kalengan) dalam freezer. Boleh dipotong-potong kecil terlebih dulu sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Manfaatkan nanas beku ini untuk salad buah, tambahkan buah-buahan lain, atau haluskan untuk menjadi smoothie yang lezat. Atau, jadikan es batu dalam cetakan es. Anak-anak pasti suka bila di dalam minumannya ada es batu yang unik ini.

# Manfaatkan Sisa Roti
Buatlah roti sisa menjadi remah-remah atau dalam bentuk potongan-potongan kecil lalu bekukan. Sediakan dua wadah khusus dalam freezer, satu untuk potongan roti putih, dan satunya lagi untuk pinggiran roti yang berwarna coklat. Itu dapat dimanfaatkan sebagai topping, tambahan puding lapis, bahan pengisi saat membuat penganan, pengental saus, atau campuran telur orak-arik.

# Segarkan Kembali Sayuran Layu
Agar sayuran hijau dan daun salad tak terlihat layu saat disajikan, rendam terlebih dulu di dalam air dingin selama 30 menit.

# Usir Serangga Pada Sayuran
Tak jarang ada ulat atau serangga kecil lain yang ikut terbawa dalam sayuran yang dipetik langsung dari kebun. Untuk mengusirnya, isi baskom dengan air dingin lalu tambahkan beberapa sendok makan garam. Masukkan sayuran hijau ke dalamnya dan biarkan selama 20 menit. Dedaunan hijau akan terbebas dari pengganggu karena binatang kecil tadi akan tenggelam di dasar baskom.

# Wortel Tahan Lama
Agar wortel tahan berminggu-minggu, potong segera bagian bonggol dan ekor wortel yang belum dikupas. Lalu masukkan ke dalam wadah kedap udara dan simpan di dalam kulkas.

Mengolah sayur dengan cara yang salah akan membuat nutrisi yang dikandungnya hilang begitu saja sebelum sempat kita santap. Untuk menghindarinya, lakukan hal berikut ini.

* Panas dan air, keduanya dapat mengurangi kandungan vitamin dan gizi yang terdapat di dalam makanan. Jadi, sebaiknya masaklah makanan secepat mungkin dan dengan sedikit air. Cara memasak yang terbaik adalah dengan menggunakan microwave, ditumis, dan dikukus.

* Jika merebus sayuran seperti tomat, agar kandungan vitamin di dalamnya tak banyak terbuang serta tomat lebih cepat matang, rebus air hingga mendidih baru masukkan tomat atau sayuran dengan api yang terus menyala agar cepat matang dan juga tidak memakan waktu lama yang bisa membuat vitamin "hilang".

* Cuci sayuran dengan cepat di bawah keran dengan air yang mengalir. Atau celup celupkan ke dalam panci yang berisi air dan kemudian tiriskan. Jangan pernah merendamnya karena air dapat melarutkan vitamin.

* Sedapat mungkin jangan mengupas atau membuang kulit buah-buahan. Vitamin banyak terdapat atau berkumpul tepat di bawah kulit, seperti kalsium, zat besi, dan potasium. Contohnya, jika memakan sebuah apel yang besar dengan kulitnya, akan mengandung 54 persen lebih banyak zat besi daripada jika imakan tanpa kulit.

* Jangan memotong sayuran dan buah-buahan dengan ukuran terlalu kecil karena akan menjadi lebih mudah menyerap udara yang bisa menghilangkan beberapa jenis vitamin di dalamnya.

Kanti
source -eli- : Kompas.com

Post a Comment

0 Comments