12 Sebab Pernikahan Batal
Anda dan dia siap bersanding di pelaminan. Semua sudah dipersiapkan, mulai dari acara lamaran, menentukan tanggal, hingga persiapan pernikahan. Namun, tiba-tiba rencana berantakan hanya gara-gara:
1. Utang Membengkak
Biaya resepsi pernikahan yang kian tahun kian mahal membuat banyak orang mungkin termasuk Anda, terpaksa meminjam uang pada orangtua atau pihak lain untui menambah jumlah tabungan. Hati-hati, utang yang kian bertambah bisa menjadi penyebab pernikahan Anda tertunda, bahkan mungkin batal.
Apalagi jika ternyata banyak yang harus dipersiapkan, kartu kredit terpaksa digunakan hingga overlimit. Alhasil, utang pun membengkak sebelum acara pernkahan. Demi menghindari bertambahnya utang, akhirnya tanggal pernikahan terpaksa dimundurkan hingga Anda dan dia benar-benar siap secara ekonomi atau menemukan cara untuk mengatasi masalah ini.
2. Orangtua tidak kompak
Kejadian ini pernah menimpa seorang teman saya, Nina. Nina dan Dani berpacaran sejak SMA. di tahun ketiga kuliah, Nina memutuskan menerima lamaran Dani yang bekerja di sebuah perusahaan besar di Jakarta. Seperti biasa, segala urusan pernikahan ditangani keluarga Nina, selaku pihak mempelai perempuan.
Namun, ibu Dani ingin ikut juga menentukan apa yang terbaik untuk pernikahan itu. Maklum, Dani adalah putra tunggal. Baik ibu Nina ataupun ibu Dani ternyata memiliki keinginan yang berbeda dan ngotot mempertahankan keinginan mereka. Akhirnya, ketidakkompakan para orangtua membuat pernikahan batal dan hubungan Nina dan Dani pun ikut-ikutan putus.
3. Sakit Parah
Pesta pernikahan Anda sudah mencapai H-7. Namun, tiba-tiba Anda atau Si Dia jatuh sakit dan harus menjalani perawatan serius di rumah sakit selama kurun waktu yang tidak bisa ditentukan. Kalau begini keadaannya, mau tidak mau pernikahan terpaksa dibatalkan atau ditunda hingga Si Sakit kembali sehat.
4. Dia sudah menikah
Sebelum Anda yakin menerima lamarannya, sebaiknya selidiki dulu statusnya. Apa benar ia masih lajang atau jangan-jangan dia sudah menikah. Pasalnya, belakangan banyak lelaki menutupi pernikahan pertamanya hanya agar keinginannya berpoligami tak terganggu atau tak ingin masa lalunya diketahui. Jangan sampai ketika acara resepsi pernikahan berlangsung, salah satu tamu Anda mengaku sebagai istri dari lelaki yang akan Anda nikahi.
5. Force Majeur
Tak seorang pun menginginkan terkena bencana. Namun, siapa yang bisa menghindar? Begitu pula rencana pernikahan Anda. Meski pernikahan Anda sudah matang dipersiapkan, jika bencana datang dan menghancurkan gedung atau rumah tempat resepsi akan digelar, Anda tak bisa mencegahnya. Yang bisa Anda lakukan adalah memindahkan tempat resepsi dengan dana minimal atau menunda pernikahan hingga semuanya siap.
6. Di-PHK
Dua minggu menjelang pernikahan, Si Dia mendapat surat pemutusan hubungan kerja alias PHK dengan pesangon minimal karena perusahaan sedang pailit. Untuk mencari pekerjaan baru, pastinya tak akan semudah membeli kacang goreng. Sementara, pernikahan Anda sedang membutuhkan biaya cukup besar yang dananya berasal dari kocek dia. Tabungan? Ada sih, tapi rencananya untuk memulai kehidupan baru setelah menikah nanti. Jika dana ini digunakan, maka takkan ada sisa untuk keperluan sesudah pernikahan. Sebagai jalan tengah, akhirnya pernikahan terpaksa mundur sampai dia mendapatkan pekerjaan tetap dan mapan.
7. "Tabrak Lari"
Semua rencana sudah matang dipersiapkan. Pokoknya, Anda dan pasangan tinggal bersanding di pelaminan pada hari-H nanti. Namun, tiba-tiba muncul perempuan yang mengaku kenal dengan calon suami Anda dan meminta "pertanggungjawabannya". Kok, seperti kisah sinetron, ya? Benar. Tapi itu bisa terjadi di dunia nyata. Lalu, apa yang akan Anda lakukan bila menghadapi situasi ini? Apalagi setelah Anda desak, dia mengakui perbuatannya. Jangan paksakan untuk melanjutkan pernikahan hanya karena Anda sudah telanjur memutuskan menikah dengannya. Pertimbangkan baik-baik agar tak menyesal kemudian.
8. He's Not The One
Biasanya banyak pertanyaan muncul menjelang pernikahan. Misalnya, Si Dia setia atau tidak? Apakah Anda akan betah menghabiskan waktu seumur hidup dengannya? Apalagi, belakangan Anda melihat banyak pasangan memutuskan bercerai. Padahal, Anda ingin pernikahan yang Anda lakukan sekali seumur hidup. Belum lagi ternyata Anda masih penasaran, siapa tahu ada pria lebih baik di luar sana. Jika Anda mengalami hal ini, solusinya adalah pikirkan kembali matang-matang sebelum Anda berubah pikiran atau membatalkan pernikahan.
9. Meet The Soulmate
Tiga bulan menjelang pernikahan, Anda bertemu seorang lelaki yang menarik hati di sebuah kafe. Meski baru berkenalan, Anda merasa seperti sudah sangat cocok dengannya. Dengan niat sekadar mencoba, Anda pun "jalan" dengannya. Setelah beberapa minggu, Anda makin yakin bahwa dia adalah soulmate Anda. Pernikahan pun terancam batal.
10. Menolak Masa Lalu
Karena tak ingin ada rahasia, Anda memutuskan membuka rahasia masa lalu Anda. Ternyata, keterbukaan dan kejujuran Anda malah membuahkan penolakan. Dia tak bisa menerima masa lalu Anda yang (mungkin) kelam. Ia merasa dibohongi selama ini sehingga memutuskan membatalkan pernikahan.
11. Sering Bertengkar
Anda sudah mantap bahwa Si Dia akan menjadi suami yang baik. Tapi menjelang hari-H, Anda justru semakin sering bertengkar dengannya. Akibatnya, keraguan muncul. Anda makin sering berpikir, jangan-jangan Si Dia memang bukan jodoh Anda. Persiapan pesta yang ribet pasti akan membuat semua orang tegang. Masing-masing akan menjadi egois dan saling menyalahkan. Bukan hanya perang mulut, tapi keinginan untuk membatalkan pernikahan pun muncul. Jika memang sifat buruknya baru muncul menjlang pernikahan, ini bisa disebabkan karena ketegangan menjelang pernikahan. Namun, jika sikap Si Dia sudah keterlaluan, seperti memukul, menyakiti atau mengubah prinsip yang sudah disepakati, lebih baik mundur. Pasalnya, hal seperti itu tidak akan berubah kali pun atas nama cinta atau pernikahan.
12. Dapat Pekerjaan Impian
Saat sedang sibuk-sibuknya merencanakan pesta pernikahan, tiba-tiba Anda mendapat tawaran pekerjaan yang sejak lama Anda impikan. Namun, pekerjaan baru itu menuntut Anda untuk tak terikat pada pernikahan lebih dulu selama kurang lebih satu tahun dan Anda harus bersedia ditempatkan di luar kota. Demi pekerjaan impian, akhirnya Anda pun nekat memundurkan tanggal pernikahan hingga waktu yang baru akan diputuskan kemudian. Anda bahkan nekat hijrah ke kota lain demi karier baru Anda.
Perawatan ekstra intensif membentuk
Minuman elektrolit dan air minum bisa
Sumber : kompas.com
0 Comments