Bolehkah Menyusui Saat Hamil

Susui Saat Hamil
Pilihan ibu memberikan ASI eksklusif enam bulan hingga dua tahun perlu mendapat dukungan. Begitupun saat ibu tengah hamil, dan masih tetap ingin menyusui. Namun tidak semua kondisi ibu hamil baik untuk menyusui.

Farahdiba Tenrilemba Jafar, Sekretaris Jenderal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), menyebutkan ibu dengan sejarah melahirkan prematur, atau jika hamil kembar dua atau tiga, berada dalam kondisi ini. Artinya ibu hamil dengan riwayat seperti ini sebaiknya tidak menyusui anak yang lebih tua atau batita.


Diba menjelaskan ibu dengan riwayat tersebut dikhawatirkan akan melahirkan prematur, jika masih melanjutkan menyusui batita-nya. Kelahiran prematur ini disebabkan oleh hormon yang dilepaskan saat ibu hamil menyusui. Jadi, disarankan ibu menyapih batita secara bertahap.

Faktor lainnya, kata Diba, menyusui dapat menyebabkan kontraksi dan dapat makin kuat menjelang akhir kehamilan. Terkadang kontraksi ini cukup menyakitkan sehingga ibu perlu segera menghentikan menyusui.

Pertimbangan lain bagi ibu hamil untuk berhenti menyusui, adalah jika ibu merasa putingnya nyeri dan sensitif. Menyusui menjadi tidak nyaman dengan munculnya gejala ini. Jika sudah begini, sebaiknya ibu hamil mulai mengurangi intensitas menyusui batitanya. Cara lain lagi, ibu bisa membatasi waktu menyusui.

"Ketidaknyamanan ini biasanya berkurang setelah 3 - 4 bulan pertama kehamilan," tutur Diba kepada Kompas Female.

Umumnya, tutur Diba, batita akan menyapih dirinya sendiri. Anak mulai menyadari jumlah ASI dari ibunya yang tengah hamil, semakin berkurang. Selain juga karena rasa ASI berubah, dan anak menjadi tidak menyukainya.

"Asupan ASI ibu cepat berkurang di awal kehamilan dan mulai berubah menjadi kolostrum di akhir kehamilan," tutur Diba.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, dr Utami Roesli SpA IBCLC FABM mengatakan ibu dengan riwayat sulit memiliki anak dan pernah keguguran juga tidak dibenarkan menyusui saat hamil. Kriteria ibu yang sulit memiliki anak, adalah jika dalam usia pernikahan lebih dari satu tahun, pasangan belum memiliki anak, tambah dr Utami.

Menyusui Bikin Ibu Makin
Saat Hamil
Perasaan bersalah kerap kali muncul dalam diri ibu pekerja lantaran peran gandanya. Waktu yang lebih banyak dihabiskan untuk pekerjaan mengurangi kesempatan bersama buah hati. Rasa bersalah ini bisa menggerogoti kepercayaan diri ibu.

Namun, gangguan emosional ini tidak berlaku bagi ibu menyusui ASI sejak melahirkan. Pengalaman ini dialami oleh presenter Najwa Shihab. Ia yakin, pilihannya untuk menyusui secara eksklusif telah membekali buah hatinya. Baginya, ASI eksklusif menjadi modal penting bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.

"Pilihan memberikan ASI eksklusif membangun kepercayaan diri sebagai ibu. Melalui ASI, saya sudah memberikan sesuatu yang tidak tergantikan oleh apa pun," papar Najwa dalam talkshow Sehat dan Produktif berkat Menyusui di acara AIMI Breastfeeding Fair, fx Plaza, Sabtu (15/5/2010).

Manfaat menyusui tak hanya pada bertambahnya kepercayaan diri sang ibu. "Membuat badan ibu lebih langsing misalnya juga menjadi hal positif lainnya," ungkap Najwa.

"Menyusui bisa membakar 500-600 kalori, setara dengan bersepeda satu jam atau renang 20 kali," papar Najwa

Post a Comment

0 Comments